Frederich Silaban adalah seorang arsitek otodidak yang beraga Huria Kristen Kristen Batak Protestan, adalah arsitek Pembangunan Mesjid Istiqlal, Mesjid terbesar di Asia Tenggara, dan terkenal sampai kemanca Negara. Berawal dari mengikuti Sayembara Desain arsitektur Mesjid Istiqlal Jakarta pada Tahun 1954. Dimana dalam syayembara itu ketua Dewan Jurinya Adalah Ir.Soekarno yang juga Presiden pertama Republik Indonesia.
Dengan penuh percaya diri Frederich Silaban, turut sebagai peserta dengan mengirimkan desain arsitektur Mesjid Istiqlal Jakarta. Dari sekian ratus peserta yang mengikuti sayembara itu, tiga puluh peserta dinyatakan lolos untuk dilakukan penilaiaan atas karyanya termasuk desain arsitektur masjid Istiqlal milik Frederich Silaban. Setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari Ir. Soekarno, Prof.Ir. Rooseno, Ir.H.Juanda, Prof.Ir.Suwardi Hamka, H.Abubakkar Aceh dan Oemar Husein Amin, desain arsitektur Menjid Istiqlal karya Frederich Silaban terpilih sebagai karya desain arsitektur Istiqlal terbaik pertama. Dan Qubah Menjid Istiqlal telah diakui oleh Universitas damastadi jerman sebagi hak cipta Frederich Silaban, yang disebut dengan Silaban Dom (Qubah Silaban).
Dari keberhasilan Silaban dalam rancang bangun Mesjid Istiqlal yang tersohor itu, menjadikan frederich silaban menjad seorang arsitek kesayanagan Presiden Soekarno. Dari sinilah Silaban yang hanya tamatan Koningen Wilhelmina School) sekolah setingkat STM (Sekolah Tehknik Menengah) pada tahun 1931 melangkahkan kakinya dengan pasti didunia arsitektur Nasional dan internasional.
Setelah Mesjid Istiqlal, banyak karya karya arsitektur Frederich Silaban yang diakui oleh para arsitek dalam dan luar negeri. Seperti rancang bangun Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Bogor,
- Kantor Dinas Perikanan Bogor,
- Rumah Dinas Walikota Bogor,
- Bank Indonesia Jalan Thamrin Jakarta,
- Gedung BLLD Bank Indonesia jalan Kebun Sirih Jakarta,
- Gedung BNI 46 jakarta,
- Flat BLLD,
- Bang Indonesia Jalan Budi Kemuliaan Jakarta,
- Gedung BNI 46 Surabaya
- Gedung Bank Indonesia di Surabaya,
- Markas Besar Angkatan Udara di Pancoran Jakarta,
- Gedung Pola Jakarta,
- Hotel Banteng yang kemudian menjadi hotel Borobudur,
- Gedung Universitan HKBP Nomensen Medan dan masih banyak lagi.
Walaupun Frederich Silaban banyak melahirkan karya karya menumental yang tetap abadi sepanjang abad, Namun tidak membuat dirinya menjadi terkenal. Malah dikampung halamannya sendiri Alm Frederich Silaban yang wafat pada tanggal 14 Mei tahun 1984 tidak begitu dikenal, sementara nama besarnya didunia arsitektur sangat terkenal didalam dan diluar negeri.
Banyak orang Batak yang merantau ke Jakarta menjadi terkenal. Ini menandakan bahwa Orang batak itu hebat dan tidak bisa dipungkiri. Seperti TB Simatupang dan TB Silalahi dua jendral yang berasal dari tano batak, DI Panjaitan dan Abdul Haris Nasution juga berasalk dari tano batak dan Batak selatan, termasuk Akbar Tanjung, Davit Napitupulu, Sintong panjaitan, Mahadi Sinambela, Faisl Tanjung, Bomer Pasaribu dan lain sebagainya.
Didunia Musik juga banyak nama nama orang Batak yang terkenal, Rinto Harahap, Edi Silitonga, Carles Hutagalung, Rita Butar Butar, Trio Ambisi, dan sederet nama nama lainnya. Begitu juga dalam dunia Layer (pengacara) juga terdapat nama nama orang Batak seperti, Hotman Paris Hutapea, Todung Mulia Lubis, Hotma Sitompul, Jhon Felix Hutabarat, Hotma Siagian, Ruhut Sitompul, yang kini menjadi politisi, Dan sederet nama pengacara lainnya yang berasaal dari tano Batak.
Dalam hal copet mencopet juga Orang Batak banyak ahlinya. wkwkwkwkw :D
Sampai sampai ada anegdot, seorang warga Aceh datang ke Medan dan belanja kepusat Pasar Sambu. Tiba tiba warga Aceh tersebut tak jadi berbelanja karena dompetnya hilang di sabet maling. Karena merasa kesal warga aceh tadi mengucapkan kata kata dengan logat bahasa Aceh yang kental warga Aceh itu mengatakan “ Pukimak Orang Batak, Rencong Kiri Kanan Namun Dompet hilang Juga “ Inilah hebatnya orang Batak
horassss :D
Sumber : Compasiana.com